Rabu, 13 Februari 2013

Iri Hati | Renungan Harian Ponorogo Youth Network

Ayat bacaan: Yakobus 3:16
======================
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."

Apa yang anda lakukan jika rumah anda kemasukan ular? Seorang teman yang tinggal di Australia baru saja bercerita bahwa ia kaget ketika melihat ular jenis tiger snake. Ular ini dikenal memiliki bisa mematikan yang bisa merusak sistem syaraf dan membunuh dalam waktu sekejap. Ular itu berada di dapurnya, dan ia hampir diserang ketika hendak memanggang roti. Tidak seorangpun dari kita yang ingin rumah kita kemasukan hewan berbahaya yang jelas-jelas tidak diundang seperti itu. Tapi ada kalanya kita lengah sehingga hewan itu bisa masuk dan mengancam keselamatan di rumah kita sendiri.Kita tentu merasa takut jika ada benda atau mahluk hidup yang punya potensi membahayakan masuk ke dalam rumah, yang artinya masuk ke dalam kehidupan kita. Masalahnya, banyak yang lupa bahwa ada pula dosa yang mungkin tidak terlihat nyata sebagai sebuah dosa, tapi bisa diam-diam menyelinap ke dalam hidup dan kemudian bisa menyerang dan akibatnya mematikan. Salah satunya jelas disebutkan di dalam Alkitab, yaitu dosa iri hati.


Iri hati adalah sebuah perasaan tidak puas yang timbul akibat keuntungan atau kesuksesan orang lain. Iri hati yang hinggap pada seseorang akan membuat mereka merasa tidak nyaman ketika ada orang lain yang lebih dari hebat, lebih kaya, lebih sukses dari mereka. Hal ini rasanya sepele, dan sangat mungkin kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan mungkin tanpa sadar kita rasakan, dan kita menganggapnya seolah-olah hanya sebuah ekspresi kekesalan sesaat yang alamiah, manusiawi dan tidak berbahaya. Kita cenderung memaklumi perasaan iri hati sebagai sesuatu yang wajar, Tapi berhati-hatilah. Iri hati adalah racun dari iblis yang mampu mengubah kasih menjadi kebencian, menghilangkan kasih dan akibatnya melumpuhkan iman dalam kehidupan kita.

Ayat bacaan hari ini berkata "Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." (Yakobus 3:16). Artinya iri hati akan membuka pintu bagi iblis untuk masuk ke dalam kehidupan kita. Perbuatan jahat seperti apa saja yang akan dibawa iblis melalui pintu yang terbuka ini? Jawabannya ada banyak sekali, mulai dari "sekedar" cemburu, depresi bahkan pembunuhan.

Pembunuhan seringkali merupakan akibat fatal yang diawali dari iri hati. Kita bisa melihat contohnya dalam Alkitab, yaitu pada kitab Kejadian mengenai Kain dan Habel. Kita lihat apa yang terjadi ketika Kain merasa iri pada saudaranya Habel, bahwa korban persembahannya "kalah". Hatinya pun panas, dan Wajahnya muram. (Kejadian 4:5). Apa kata Tuhan melihat reaksi Kain tersebut? Inilah kata Tuhan. "Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (ay 7). Tuhan tidak berkata, "Kain, tidak apa-apa, itu adalah hal yang wajar. Jadi santai saja.." Tidak. Sebaliknya Tuhan berkata: "Kain, dosa sudah mengintip di depan pintu." Kita tahu apa yang terjadi kemudian. Kain menyerah pada roh jahat, dan berawal dari iri hati, ia pun membunuh adiknya (ay 8). Kemudian ada kisah anak-anak Yakub, yakni Yusuf dan saudara-saudaranya di kitab Kejadian 37. Mereka begitu iri pada Yusuf, sehingga mereka berpikir bahwa dengan menyingkirkan Yusuf, hidup mereka akan menjadi lebih baik. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Mereka bahkan harus pergi ke negeri lain agar tidak mati kelaparan. Bukan hanya dua contoh ini saja, ada banyak lagi kisah, akibat dan konsekuensi yang timbul berawal dari iri hati yang dicatat alkitab.

Iri hati jelas adalah masalah yang serius, yang harus kita singkirkan sepenuhnya dan secepat mungkin, tanpa kompromi. Jika kita lihat lebih jauh, ternyata iri hati termasuk salah satu dari keinginan daging yang berlawanan dengan keinginan roh, yang dapat menyebabkan kita kehilangan bagian dalam Kerajaan Allah (Galatia 5:19-21). Iri hati berada dalam kategori yang sama dengan dosa-dosa yang kita anggap "lebih serius" seperti percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir dan sebagainya. Alangkah sayangnya jika kita sudah bersusah payah menghindari dosa-dosa itu, namun kita berkompromi pada iri hati yang menyelinap secara diam-diam.

Sadarilah betapa pentingnya kita untuk berjaga-jaga sepenuhnya karena waktunya tidak lama lagi. Paulus mengatakan: "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati." (Roma 13:12-13). Yes, it's time to wake up. Sudah waktunya bagi kita untuk berhenti mengijinkan iblis membawa kegelapan pada hidup, pekerjaan dan pelayanan kita lewat hal-hal yang seolah ringan seperti iri hati. Kita harus terus berusaha agar tidak serupa dengan dunia ini. "Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?" (1 Korintus 3:3). Apa yang harus kita lakukan? Bergantunglah pada Kristus. "Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya." (Roma 13:14). Kita tidak ingin ular berbisa masuk dan membunuh kita, hal yang sama pun seharusnya kita terapkan untuk dosa-dosa yang kita anggap biasa atau kecil seperti iri hati.

Jangan pernah berkompromi dengan iri hati walau sekecil apapun

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar