Senin, 15 Oktober 2012

Belajar Kesadaran akan Kristus

“…Aku akan memberi kelegaan kepadamu..” (Matius 11:28)
BILA sesuatu mulai merongrong hidup Anda, berpalinglah kepada Yesus, mohonlah kepada-Nya untuk memulihkan kembali perhentian/kelegaan jiwa bagi Anda. Jangan biarkan apa pun tinggal dalam kehidupan Anda yang menyebabkan ketidakadaan damai dalam hidup Anda.

Pikirkanlah setiap hal dalam hidup Anda yang menyebabkan berantakan/disintegrasi, sebagai sesuatu yang harus diperangi, bukan sebagai sesuatu yang harus dibiarkan. Mintalah kepada Tuhan untuk menaruhkan  kesadaran akan Dia di dalam diri Anda, maka self-consciousness Anda (kecenderungan terlalu memikirkan kedalam diri) akan lenyap. Lalu Dia akan menjadi segala-galanya bagi Anda dalam segalanya.

Waspadalah akan jebakan self-consciousness untuk terus menguasai Anda, karena perlahan tetapi pasti self-consciousness akan membangunkan self-pity atau iba-diri, dan iba-diri adalah alat tipuan iblis. Misalnya, jangan biarkan diri Anda hanyut dalam rasa tidak adil, dan berkata, “Baiklah, mereka telah salah mengerti saya, dan terhadap hal ini mereka harus minta maaf kepada saya; saya yakin aku harus selesai, clear, dengan mereka.”


Belajarlah membiarkan orang lain dengan soal-soal demikian. Cukuplah Anda memohon kepada Tuhan untuk memberi Anda kesadaran-akan-Kristus, Christ-consciousness, maka Dia akan memantabkan Anda sampai pada kepenuhan di dalam Dia.

Hidup yang penuh ialah hidup seorang anak kecil. Bila saya mengedepankan self-consciousness maka ada sesuatu yang tidak beres dalam saya. Orang sakitlah yang sesungguhnya mengetahui apa arti sehat. Seorang anak Tuhan tidak sadar akan kehendak Tuhan karena dia adalah kehendak Tuhan. Bila kita telah menyimpang sedikit saja dari kehendak-Nya, kita mulai bertanya, ”Tuhan, apakah kehendak-Mu?” Seorang anak Tuhan tidak pernah berdoa untuk dibuat sadar bahwa Allah menjawab doa, karena dia merasa demikian yakin dan pasti – so restfully certain, bahwa Allah selalu menjawab doa.

Jika kita berusaha mengatasi self-consciousness dengan metoda akal sehat kita, kita hanya akan semakin memperkuat self-consciousness kita tersebut dengan teramat sangat. Yesus bersabda, “Marilah kepada-Ku… Aku akan memberi kelegaan kepadamu,” artinya, kesadaran-akan-Kristus, Christ-consciousness, akan menggantikan tempat self-consciousness dalam diri kita. Di manapun Yesus datang, Dia akan mengerjakan kelegaan, rest, bagi jiwa kita — kelegaan dalam selesainya aktifitas kehidupan kita dengan tidak pernah disadari.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar